Bagi sebagian orang, khususnya para master blogger, tentu hal seperti ini bukanlah sebuah pencapain yang luar biasa atau bahkan mungkin dianggap sebagai hal yang tidak layak untuk dibagikan karena saking biasanya. Namun, saya rasa tidak ada salahnya juga untuk berbagi pengalaman, karena saya yakin pengalaman selama 1.5 tahun ngeblog bareng berguruseo ini pasti akan bermanfaat, khususnya untuk teman-teman blogger yang masih pemula.
- Penentuan Platform Blog
Ada banyak sekali platform blogging gratis yang ada saat ini. Berbagai platform tentu memiliki kelebihan dan kekukarangan masing-masing. Sebagai contoh Mywapblog yang didesain untuk pengguna ponsel (mobile friendly), Wordpress dengan kemudahaanya dalam mengatur post sepertinya adanya fitur label (tag) dan blogger yang memiliki banyak pilihan template dan mudah diskostumisasi.
Pelajaran #1 : Pilihan paling bijak untuk pengguna PC adalah Blogger, karena selain memiliki PA/DA tinggi, juga mudah dikustomisasi, sementara untuk pengguna HP ada baiknya menggunakan Mywapblog karena mudah dioperasikan dan pilihan template mobilenya sangat beragam.
- Pemilihan Niche
Saat saya memutuskan untuk memilih niche SEO dan menetapkan berguruseo sebagai nama blog pertama saya, sejujurnya saat itu saya benar-benar buta akan SEO. Yang saya tahu SEO itu hanyalah teknik mencari backlink sebanyak-banyaknya, untuk urusan lain seperti KD, PR, PA/DA, Dofollow/Nofollow benar-benar 0. Jadi bisa dibilang saya menulis sesuatu yang sebenarnya tidak saya kuasai, Anda bisa menyebutnya sebagai bonek (bondo nekat).
Namun, untuk Anda yang tidak tertarik dengan niche SEO, ada beberapa alternatif pilihan niche dengan tingkat pencarian per bulan yang tinggi, beberapa contohnya adalah :
Bisnis
Kesehatan, dan
Blog tentang kata-kata
Selebihnya Anda bisa menggunakan tool keyword research seperti Google Keyword Planner, Wordtracker dan Keyword Revealer.
Pelajaran #2 : Tidak perlu takut mencoba sesuatu yang tidak anda kuasai, karena dari mencoba itulah Anda akan belajar.
- Pembuatan Artikel
Jika saya tidak menguasai niche SEO, lantas 'bagaiamana cara saya dalam menulis artikel ?'. Jawaban atas pertanyaan tersebut salah satunya adalah dengan cara Blogwalking dan Googling. Ya, saya mendapatkan banyak inspirasi tentang artikel dari Blogwalking dan memperkuat artikel tersebut dengan cara mencari referensi sebanyak-banyak dari Googling.
Pelajaran #3 : Blogwalking adalah cara paling tepat untuk mencari ide tulisan.
- Promosi
Tempat promosi yang menurut saya paling tepat untuk mempromosikan blog baru adalah melalui media sosial. Ada dua media sosial yang paling sering saya gunakan saat itu, yaitu Facebook dan Twitter. Cara saya mempromosikan blog sebenarnya sangat sederhana yaitu hanya melalui akun profil facebook saya pribadi, jadi link blog saya share melalui status dan saya beri sedikit pertanyaan agar terjadi diskusi di kolom komentar.
Namun, cara ini juga tidak selamanya berjalan mulus, ada salah seorang teman yang merasa terganggu dengan apa yang saya lakukan ini, karena dianggap mengotori newsfeed / beranda dia.
Pelajaran #4 : Anjing menggonggong kafila berlalu.
- Pemberian Backlink
Ibaratkan blog itu sebuah tanaman dan backlink adalah pupuk. Jika tanaman terlalu banyak diberi pupuk saat masih kecil, maka bisa dipastikan tanaman tersebut akan mati, namun jika porsi yang kita berikan pas maka tanaman akan tubuh subur. Begitu juga dengan blog, saat pertama ngeblog saya hanya fokus pada pembuatan artikel, barulah pada bulan ke 2 dan ke 3 saya beri backlink berkualitas secara bertahap, dimulai dari :
Blog Commenting, dan
Social Bookmarking
Di bulan ke 4 ngeblog, saya mulai mengenal Blog Dummy, dan saat itu tanpa pikir panjang saya langsung membuat pasukan dummy dari berbagai platform blogging (mywapblog, wordpress dan blogger). Setelah blog dummy berusia kurang lebih 1 bulan dan sudah memiliki 50 artikel lebih, barulah saya masukkan 1 contextual backlink yang megarah ke money site (berguruseo).
Hasilnya ? cukup memuaskan menurut saya, seingat saya waktu itu bisa meningkatkan sampai 7 peringkat, yang awalnya rangking 12 kini sudah masuk ke Top 5 halaman pertama Google dengan kata kunci dengan tingkat pencarian rendah (< 5.000 pencarian per bulan) dan dengan persaingan yang rendah pula (< 1,000,000 results).
Pelajaran #5 : Sesuatu yang besar bermula dari yang kecil.
- Riset
Melakukan riset akan membantu Anda untuk mendapatkan kata kunci yang tepat. Kata kunci atau keywords inilah yang nantinya akan membantu dalam pengisian judul dan deskripsi blog. Usahakan untuk memasukkan keywords yang dibidik di bagian judul dan deskripsi blog.
Ada banyak sekali tool online gratisan yang bisa Anda gunakan untuk membantu proses riset keywords, beberapa diantaranya yang paling sering saya gunakan adalah :
Google Suggest
Google Keyword Planner
SEMRush (free trial)
Cukup masukkan kata kunci dasar sepert "bisnis", "sehat", "kaya" maka secara otomatis tool research keywords diatas akan memunculkan keywords turunan yang paling relevan.
Pelajaran #6 : Pertimbangkan untuk memasukkan keywords pada domain (KOD) karena itu akan membantu blog bersaing di SERP.
- Eksperimen
Sebenarnya ada banyak sekali situs yang menyediakan tutorial seo atau blog yang mengusung niche SEO yang bertebaran di internet dari mulai situs internasional seperti Moz dan Backlinko sampai yang lokal seperti blog TrikMudahSEO. Merasa tidak puas dengan apa yang saya dapat, dari situlah saya mulai melakukan eskperimen kecil-kecilan tentangg SEO, yang tentunya tidak saya publikasikan di blog manapun, karena ini adalah private eksperimen.
Mengingat ini adalah hari special, jadi akan saya berikan sedikit bocoran tentang eksperimen seo yang saya lakukan, khususnya dalam hal Anchor Text.
Dalam eskperimen ini saya mencoba mengamati, mana jenis anchor text yang memberikan efek paling maksimal untuk meningkatkan ranking blog di SERP.
Eksperimen dimulai dari membuat 3 Blog dari Blogger :
Blog 1 : eksperimen1.blogspot.com
Blog 2 : eksperimen2.blogspot.com
Blog 3 : eksperimen3.blogspot.com
Lalu saya berikan backlink dari situs yang sama namun dengan variasi anchor text yang berbeda pada masing-masing blog tersebut. Hasilnya ? blog yang saya beri backlink dengan tipe exact match anchor text, ternyata mampu memperoleh ranking yang jauh lebih baik dibanding partial maupun non-exact match anchor text.
Pelajaran #7 : Melakukan 1x eksperimen SEO, jauh lebih baik dari membaca 100x tutorial tentang SEO.
- Detektif
Selang beberapa bulan setelah membuat blog, karena merasa visitor tak kunjung ada peningkatan, saya memutuskan untuk mencoba atau lebih tepatnya nekat untuk membidik kata kunci dengan tingkat pencarian yang tergolong tinggi, namun ternyata perjuangan saya membuat artikel tersebut seperti sia-sia, karena saat cek di halaman 1 - 10 blog saya tidak juga nongol batang hidungnya.
Kemudian, muncul inisiatif untuk mencoba membuka 10 blog yang masuk Top 10 di halaman 1 Google dengan kata kunci yang dibidik, dan ketika saya bandingkan dengan artikel yang saya buat, alangkah terkejutnya saya ketika melihat hasilnya bahwa artikel yang ada di blog tersebut memiliki jumlah kata yang jauh berada dibawah artikel milik saya, perbedaanya bisa 2x lipat lebih.
Dari sini saya sok-sokan menjadi detektif, mencari tahu apa yang menjadi rahasia dari blog-blog tersebut sehingga bisa nangkring di halaman satu. Saya coba ingat-ingat apa saja faktor yang mempengaruhi SEO, dan seingat saya secara garis besar ada 4 Faktor :
On-Page | : | Template |
| | Artikel |
Off-Page | : | Backlink |
| | Social Signal |
Saya coba bandingkan satu per satu dari mulai artikel, template, backlink sampai social signal. Dan ternyata ketahuan :
blog ranking 1 memiliki backlink yang banyak
blog ranking 2 memiliki jumlah backlink berada dibawah blog ranking 1 namun unggul di bagian social signal
blog ranking 3 tidak memiliki backlink (tidak terlihat) & social signals juga tidak terlalu banyak, namun memiliki DA / PA tinggi.
Dari ketiga situs itu saya ambil masing-masing poin positifnya, dan langsung mencoba menerapkan di blog, pertama dengan mencari backlink, ya backlink dari blog ranking 1 coba saya intip, setelah mengetahui asal muasal backlink, mulailah saya ikut menanam backlink dengan variasi anchor text yang berbeda tentunya, jika dirasa semua backlink sudah tertancap, saya lanjutkan mengoptimalisasi social signal dengan cara membuat beberapa akun klonengan lalu membagikan link blog melalui status / tweet pada masing-masing akun, tak butuh waktu lama, blog sudah mendapat 100+ Like, 20 Share, 33 Tweet dan 12 +1. Praktis, posisi atau ranking blog saya di SERP mulai merangkak naik.
Pelajaran #8 : Amati, Pelajari lalu Modifikasi
- Template
Ibarat manusia, template itu bisa bisa diibaratkan sebagai pakaian. Meskipun penampilan bukan yang utama, namun faktanya penampilan dijadikan penilaian pertama. Jadi usahakan untuk memberikan kesan pertama yang baik dengan cara memilih template yang User Friendly.
Indikasi suatu template bisa dikatakan User Friendly adalah memiliki navigasi yang jelas, load time yang tidak terlalu berat dan yang terpenting adalah warna teks dan background kontras, sehingga teks bisa terbaca dengan jelas.
Pelajaran #9 : Pengunjung datang bukan untuk melihat desain template, tapi untuk membaca artikel.
Itu gambaran secara garis besar tentang apa yang selama ini saya lakukan, dari mulai membangun blog, memilih template sampai mengoptimalisasi, tak ada maksud sama sekali untuk menggurui apalagi sok pintar, jujur saya juga masih harus banyak
belajar seo, jadi ini hanya sekedar artikel sharing di awal tahun 2015, sekaligus sebagai penyemangat untuk teman-teman yang mungkin saat ini sedang lesu-lesunya ngeblog karena merasa tidak ada hasil, tapi percayalah bahwa kerja keras tidak akan pernah mengkhianati.
Mungkin sebagian dari Anda ada yang bertanya, '
apa sih untungnya memiliki web / blog dengan rangking alexa ramping ?' ada banyak sebenarnya manfaat yang didapat jika kita berhasil
meningkatkan alexa rank pada blog dan menjadikannya ramping (Top 100.000 atau Top 50.000), beberapa contohnya adalah untuk menjaring lebih banyak advertiser (pengiklan) dan tentunya meningkatkan harga jual blog itu sendiri.